Buang air kecil adalah proses membuang sisa limbah yang tidak lagi diperlukan oleh tubuh melalui urin. Frekuensi buang air kecil dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, tetapi biasanya seseorang dapat pipis sebanyak 6–7 kali dalam sehari. Meski begitu, tidak sedikit orang yang menunda untuk buang air kecil (BAK). Bahkan, beberapa orang sudah menjadikannya sebagai kebiasaan.
Menahan buang air kecil sering kali dianggap sebagai hal yang sepele. Padahal, kalau sudah menjadi kebiasaan, hal ini bisa membahayakan kesehatan, lho. Bahkan, keseringan menahan buang air kecil juga bisa menimbulkan sejumlah masalah kesehatan. Apa saja? Simak ulasan berikut ini.
1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Salah satu penyakit yang sering terjadi akibat menahan kencing terlalu sering adalah infeksi saluran kemih. Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan bakteri di sekitar pembukaan uretra. Alhasil, bakteri masuk ke dalam uretra ketika Anda tidak buang air kecil. Buang air kecil adalah salah satu cara mengeluarkan bakteri dari tubuh. Jika Anda menahannya, bakteri dapat berkembang biak dan menyebabkan infeksi pada saluran kemih Anda.
Gejala infeksi saluran kemih antara lain:
- Nyeri atau terbakar saat buang air kecil
- Sering merasa ingin buang air kecil tapi hanya sedikit yang keluar
- Urin berwarna keruh, berbau tidak sedap, atau bercampur darah
- Nyeri pada perut bagian bawah atau pinggang
- Demam, menggigil, atau berkeringat
2. Batu Kandung Kemih
Sering menahan BAK juga bisa membuat proses berkemih jadi tidak tuntas dan menyisakan sedikit urin di kandung kemih. Nah, jika terjadi terus menerus, pengendapan urin ini bisa memicu terbentuknya batu kandung kemih. Batu kandung kemih adalah gumpalan mineral yang terbentuk di dalam kandung kemih dan bisa menyumbat saluran kemih.
Batu kandung kemih bisa membuat penderitanya merasa sulit dan nyeri saat buang air kecil, nyeri pada perut bagian bawah, dan muncul darah dalam urine. Jika batu kandung kemih tidak diobati, bisa menyebabkan infeksi saluran kemih yang berulang atau komplikasi lainnya.
3. Gagal Ginjal
Bukan hanya batu ginjal yang terbentuk dari efek menahan buang air kecil, tetapi gagal ginjal juga merupakan sebuah ancaman. Gangguan kesehatan yang satu ini terjadi karena gagalnya ginjal untuk melakukan penyaringan terhadap racun, berbagai limbah yang diproduksi tubuh, serta kotoran sisa pencernaan.
Gagal ginjal bisa menyebabkan gejala seperti:
- Mual dan muntah
- Kehilangan nafsu makan
- Bengkak pada wajah, tangan, atau kaki
- Gatal-gatal pada kulit
- Sesak napas
- Tekanan darah tinggi
- Anemia
4. Pelebaran Kandung Kemih
Kandung kemih adalah organ yang bersifat elastis, sehingga dapat meregang lebih besar jika isinya lebih banyak dan akan kembali ke ukuran normal ketika kosong. Namun, jika Anda terus menerus menahan buang air kecil, otot kandung kemih akan meregang melebihi batas kemampuannya, dan akhirnya menyebabkan pelebaran kandung kemih. Pelebaran kandung kemih bisa mengurangi sensitivitas dan fungsi kandung kemih untuk mengosongkan urin secara tuntas.
5. Membahayakan Otot Dasar Panggul
Otot dasar panggul adalah otot yang membantu menopang organ-organ di rongga panggul seperti rahim, prostat, usus besar, dan kandung kemih. Otot ini juga berperan dalam mengontrol aliran urin dan feses dari tubuh. Menahan buang air kecil bisa membuat otot dasar panggul menjadi tegang dan lemah. Hal ini bisa menyebabkan inkontinensia urin (tidak bisa menahan pipis) atau prolaps organ panggul (turunnya organ panggul dari tempatnya).
Cara Mencegah Gangguan Kesehatan Akibat Menahan Buang Air Kecil
Untuk mencegah gangguan kesehatan akibat menahan buang air kecil, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
- Buang air kecil setiap kali Anda merasa ingin pipis atau setidaknya setiap 3 jam sekali
- Minum cukup air putih setiap hari untuk menjaga fungsi ginjal dan saluran kemih
- Jangan minum minuman berkafein atau beralkohol yang bisa meningkatkan produksi urin dan iritasi saluran kemih
- Jaga kebersihan area genital dengan cara membersihkannya dari depan ke belakang setelah buang air besar atau buang air kecil
- Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami gejala gangguan saluran kemih atau ginjal agar mendapatkan penanganan yang tepat